Kamis, 23 Januari 2014

Merkuri dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6. Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapan-endapan mineral biji dari logam-logam berat. Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti amalgam gigi, sebagai fungisida, dan beberapa penggunaan industri termasuk untuk proses penambangan emas. Dari kegiatan penambangan tersebut menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air tanah dan air permukaan pada daerah pertambangan. Elemen air raksa relatif tidak berbahaya kecuali kalau menguap dan terhirup secara langsung pada paru-paru.
Bentuk racun dari air raksa pada proses masuk pada tubuh manusia adalah methyl mercury (CH3Hg+ dan CH3-Hg-CH3) dan garam organik, partikel mercuric khlor (HgCl2). Methyl mercury dapat dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam. Ion merkuri anorganik adalah bersifat racun akut. Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal yang relatif pendek pada tubuh manusia tetapi persenyawaan methyl mercury tinggal pada tubuh manusia 10 kali lebih lama merkuri berbentuk metal (logam) dan menyebabkan tidak berfungsinya otak, gelisah/gugup, ginjal, dan kerusakan liver pada kelahiran (cacat lahir).
Methyl mercury terakumulasi pada rantai makanan, sebagai contoh adalah merkuri bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan mengkonsumsi ikan yang hidup pada perairan yang tercemar merkuri. Senyawa phenyl mercury (C6H5Hg+ dan C6H5-Hg-C6H5) bersifat racun moderat dengan waktu tinggal yang pendek pada tubuh tetapi senyawa ini berubah bentuk secara cepat pada lingkungan menjadi bentuk merkuri anorganik. Dari survei efek bahaya, merkuri ini adalah bersifat racun bagi semua bentuk kehidupan, dan bersifat lambat untuk dikeluarkan dari tubuh manusia. Methyl mercury beracun 50 kali lebih kuat daripada merkuri anorganik.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, kadar merkuri maksimum di dalam air adalah 0,001 mg/l. Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuri dapat mengakibatkan :
1. Dapat memperlambat pertumbuhan janin mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul)
2. Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat/akan timbul lagi dan bertambah parah (melebar).
3. Efek REBOUND yaitu memberikan respon berlawanan (KULIT AKAN MENJADI GELAP/KUSAM SAAT PEMAKAIAN KOSMETIK DIHENTIKAN).

4. Bagi Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah (lebar) dan lama-kelamaan berubah keabu-abuan selanjutnya kehitaman.
5. Dapat mengakibatkan kanker kulit.
6. Pada pemakaian awal dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.
7. Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein & melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan matahari juga sudah tidak berfungsi, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk nyamuk sekalipun. Tapi hal ini juga hanya bersifat sementara, jika kondisi kulit telah rusak bisa timbul benjolan2 bernanah.
8. Pori-pori tampak mengecil & halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis & tergerus oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil & halus.

Untuk mengujinya Anda bisa merasakan dengan mencobanya pada sinar matahari, kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah kita dari radiasi matahari. Pada produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari Anda tidak akan merasakan rasa iritasi seperti terakar disertai rasa gatal.
Unsur merkuri yang ada di kosmetik akan diserap melalui kulit, kemudian akan dialirkan melalui darah keseluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal yang berakibat terjadinya GAGAL GINJAL YANG SANGAT PARAH. (BISA MENYEBABKAN KEMATIAN) Merkuri dalam krim pemutih (yang mungkin tidak tercantum pada labelnya) dapat menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.
Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan (dari makanan ikan yang tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu ,memasuki system saraf tubuh. Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan system saraf, seperti tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataxia (gerakan tangan tak normal), gangguan emosi, depresi dll.
Oleh karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan merkuri sering didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak. Setelah sekian lama, kosmetik tsb akan diserap melalui kulit dan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, akhirnya merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal yang sangat parah bagi pemakainya.
Produk kosmetik yang dipakai tersebut akan menyebabkan iritasi parah pada kulit, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan menyebabkan kulit menjadi mengkilap secara tidak normal. Kondisi tersebut telah banyak dikeluhkan oleh para konsumen yang sudah terlanjur menggunakan produk-produk kosmetik illegal tersebut. 100%

Cara Mendeteksi Kosmetik Bermerkuri
Produk kosmetik bermerkuri umumnya menjanjikan wajah putih dalam tempo singkat. Seminggu saja menggunakan produk ini, wajah dijamin langsung cling.
"Kalau ada produk yang bisa membuat wajah menjadi putih dalam seminggu, konsumen harus waspada karena kemungkinan produk itu mengandung merkuri. Kosmetik yang aman bisa memutihkan kulit, namun membutuhkan waktu yang lama bahkan bisa berbulan-bulan ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Rosnini Savitri, Dia menambahkan, konsumen seharusnya tidak tergiur hanya dengan iming-iming menjadi putih dalam waktu singkat saja. Kandungan merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada kulit, susunan saraf, otak, ginjal, serta gangguan perkembangan janin. Jangan lupa, merkuri juga dapat menyebabkan kanker.

Di bawah ini adalah beberapa hal mengenai krim merkuri menurut catatan BPOM dan Para Ahli (dokter spesialis kulit & kelamin) :

1. Artikel Resmi BPOM tentang Merkuri :
    - Kontak pada kulit akibat penggunaan krem yang mengandung garam merkuri
      dapat menimbulkan pigmentasi, rasa terbakar & dapat menyebabkan toksisitas sistemik.

2. Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib :
    - Merkuri termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat racun.
    - Pemakaian Merkuri dapat menimbulkan akibat seperti perubahan warna kulit yang bias menjadi bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin.
    - pemakaian merkuri dalam jangka pendek dengan dosis tinggi dapat mengakibatkan muntah-muntah, diare, kerusakan ginjal dan yang paling berbahaya karena merupakan zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker.
     
3. Dr. Dewi Inong lrana,SpKK :
     - Penggunaan merkuri pada kulit bisa membuat pelebaran pada pembuluhdarah.
     - Timbulnya flek pada kulit atau namanya ookronosis (kulit menjadi hitam dan kebiruan).
     - Jika digunakan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kanker kulit yang menjurus pada kematian.  
     - Terasa panas dan membuat kulit putih dengan cepat.
     - Putihnya tidak sehat alias putih seperti memakai topeng.
     - Saat ini, ada beberapa krim yang sudah mendapat resep dari dokter.
       "Itu jelas.bohong. Kalau krim dari dokter ya harus diperiksa dulu, dicocokkan dengan kulit si pemakai".

4. Dr. Retno I. Tranggono, SpKK :
    - Bekerja untuk memutihkan wajah secara cepat, untuk menghilangkan jerawat,
      untuk menghilangkan noda hitam di wajah, namun akan menyebabkan ketergantungan jika kita tidak lagi memakainya.
    - Dari kebanyakan pasien yang datang, wajah mereka jadi menghitam dan timbul jerawat parah. Padahal awalnya wajah mereka tidak berjerawat.
    - Efeknya bukan hanya merusak kulit, tetapi juga mengakibatkan kanker kulit dan kanker sistemik. Contohnya kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, dan kanker lainnya yang menyerang organ vital tubuh.
    - Setelah tidak lagi menggunakan pemutih merkuri kulit muka menjadi belang, bengkak, dan mengelupas.
    - Terasa gatal atau memerah.
  
5. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Rosnini Savitri :
    - Produk kosmetik bermerkuri umumnya menjanjikan wajah putih dalam tempo singkat. Seminggu saja menggunakan produk ini, wajah dijamin langsung cling.
    - Kandungan merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada kulit, susunan saraf, otak, ginjal, serta gangguan perkembangan janin, merkuri juga dapat menyebabkan kanker.
  
6. Dr. Titi Moertolo, SpKK :
    - Selain gatal-gatal sejumlah reaksi muncul atas penggunaan produk-produk kosmetik bermerkuri. Pengguna merasa nyaman dengan hasil memuaskan tanpa keluhan gejala awal. Namun bila pada pertengahan mereka menghentikan pemakaian, kulit akan kembali gelap.
    - Saat berhenti merasa gatal-gatal juga, perih. Ini akan ingin kembali.
    - Merkuri mudah diserap kulit, masuk ke aliran darah, juga kena sistem saraf. Orang mulai pusing-pusing, marah-marah, susah tidur, gemetaran.
    - Tidak mungkin ada satu bahan yang bikin mendadak putih kalau dia tidak bahaya.
7. Dr. Teguh Tanuwidjaja, SpKK (Ketua Umum Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (PERDESTI)) :
    - Tidak hanya memberikan efek yang berbahaya secara tropical, Merkuri juga secara sistemik menganggu organ tubuh yang lain seperti fungsi ginjal dan dapat mengakibatkan cacat permanen.
    - Reaksi yang tidak diinginkan ini bisa timbul sekitar 2 tahun hingga 10 tahun.
    - Salah satu ciri kosmetik berbahaya menurutnya, ketika tutup dibuka permukaan krimnya tersebut terlihat mengkilap.

8. Dr.Silviani Sri Rahayu,Sp.KK :
    - Ciri-ciri kosmetik produk pemutih yang berbahan merkuri umumnya tampak pearly (putih mengkilap).
    - Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan emosi, gagal ginjal, batu ginjal.

9. Dr. I. Gusti Agung K. Rata, SpKK ( Ketua Konsorsium Tata Kecantikan kulit P dan K) :
    - Ditambahkannya merkuri, maka enzim tiroksinase dalam proses pembentukan
      pigmen kulit menjadi terhalang pekerjaannya.
    - Merkuri membuat pembentukan pigmen terhambat sehingga kulit menjadiputih
    - Merkuri akan meresap ke dalam kulit dan bersama darah berlayar menuju organ vital, seperti ginjal, hati, jantung, sumsum tulang belakang, dan otak.
    - Krim bermerkuri sering menimbulkan reaksi alergi. Orang yang tak tahan, tubuhnya bisa menolak dan timbullah bercak kemerahan.
    - Terkadang juga bisa mengakibatkan munculnya benjolan hebat dan merata
      di permukaan kulit yang kena oles.
    - Bisa timbul infeksi dan suhu tubuh meningkat.
    - Mujurlah mereka yang punya daya tolak. Sebab kalau merkuri dioleskan ke kulit, dia akan tertimbun dalam tubuh dan suatu ketika bisa menyebabkan kelainan berat, sebab senyawa merkuri tidak ada antidotumnya." Maksudnya, racun merkuri ini tak bisa ditawarkan.

10. Dr. Eddy Karta, SpKK :
      - Kandungan merkuri inorganik dalam krim pemutih bisa menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.
      - Meskipun hanya dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, masuk sistem saraf tubuh, sehingga menimbulkan keracunan kulit, serta gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, autis, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), dan gangguan emosi.
      - Kandungan merkuri yang masuk dalam tubuh itu sangat sulit dibuang. Merkuri hanya bisa dibuang setelah selama 27 tahun mengendap di tubuh.
      - Kerja pertama pemutih kulit adalah menghancurkan epidermis atau lapisan kulit teratas dari wajah. Krim pemutih juga sering dipakai untuk menghilangkan flek-flek hitam akibat terlalu sering terpanggang matahari. Namun, jika krim ini bertabrakan dengan sinar matahari dapat menimbulkan iritasi atau malah membuat kulit semakin hitam.

11.  Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan konsumen untuk tidak menggunakan produk yang mengandung merkuri (atau air raksa). Di Indonesia dan negara lain, produk yang mengandung merkuri dijual sebagai pemutih kulit dan krim anti penuaan.

Dr. Charles Lee, penasehat senior FDA mengatakan, "Paparan merkuri bisa memiliki dampak kesehatan yang serius. Efeknya bisa merusak ginjal dan sistem saraf dan menghambat perkembangan otak bayi dalam kandungan dan anak-anak yang masih kecil."
"Anda tetap dapat terkena dampaknya meski tidak langsung menggunakan produk bermerkuri," ujar toksikologi (ahli racun) dari FDA, Dr. Mike Bolger.
Merkuri bisa masuk ke dalam tubuh (terutama anak-anak) jika uapnya terhirup — jika salah seorang penghuni rumah menggunakan krim kulit yang mengandung merkuri.
Bayi dan anak kecil bisa menelan merkuri jika mereka menyentuh orangtua mereka yang menggunakan produk-produk mengandung merkuri, krimnya tertinggal di tangan mereka dan kemudian mereka menaruh tangan ke dalam mulut.
Warning buat kamu ya, JANGAN MENGGUNAKAN RACIKAN BEBAS TANPA KONSULTASI LANGSUNG DENGAN DOKTER KULIT YANG MERACIK CREAM PERAWATAN KAMU. Jangan mau lagi dibodohi, jangan lagi hanya tergiur hasil cepat di online shop yang menyakinkan kamu kalo produk yang dia jual aman dan asli racikan dokter. Dan alangkah lebih baiknya jika menggunakan produk yang beredar bebas atau menggunakan produk dari brand/merk terkenal sekalian (merk dalam negri spt : WARDAH, SARIAYU, MUSTIKA RATU dll merk dalam negri sudah pasti mempunyai ijin edar badan POM yang merupakan lembaga yang berwenang baik ijin edar ataupun penarikan jika suatu produk bermasalah) (merk luar negri spt : SKII, Este Lauder, Lancome, Skin79, Etude House, Holika Holika, Privia, Innisfree, The Body Shop, Nu Skin, Sulwhasoo, Hada Labo, Baviphat dll merk luar negri sebagian sudah ada yg beredar di Indonesia dan sebagian ada yg belum, kenali ciri-ciri keaslian produk), ada harga ada kualitas, suatu brand/merk pasti melakukan riset terhadap semua produk keluarannya.

           

Bisa terjadi iritasi berlebih, yg awal pemakaian dalam jangka waktu singkat baik jerawat maupun flek hilang, tapi dalam penggunaan jangka panjang bisa dalam 3 bulan, dalam 8 bulan atau bahkan 5 tahun, tergantung daya tahan tubuh masing-masing orang, namun yang pasti cepat atau lambat dampak penggunaan kosmetik berbahaya yang mengandung merkuri(kategori : Racun), steroid/kartikosteroid(kategori : obat) akan dirasakan oleh pengguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar